Entah di mana ada nya modem ku yang lama. Udah ngubek2 isi ransel juga gk ketemu keberadaan nya. Nyari2 di kamar juga sama, nihil barang yang di cari hilang tak berbekas. Kalau aku inget2 lagi, waktu itu, tanggal 30 di hari sabtu terakhir pada bulan maret di tahun 2013, aku lagi ngebantu-in temen yang kebingungan karena file di email dia katanya tiba2 gk ada di list incoming mail. Padahal sebelumnya email itu sempat di buka dan entah ter-click tombol apa, hingga email nya tidak terlihat di list email masuk. Akhirnya, aku pakai fasilitas searching email aja yang ada di email nya dia, alhamdulillah berhasil, hanya dengan mengisi kotak isian dengan nama pengirim/ judul email nya.
Bukan hal itu yang ingin aku sampaikan, tapi lah mengenai modem ku yang pergi tanpa pesan. Sudah 2 hari aku mencari ke-sana ke-mari, tak bertemu jua aku dengan nya. Apakah aku pernah men-dzolimi modem ku atau bagaimana-lah sehingga ia pergi tak berpamit. Se-ingat ku, dari tempat kerja, sebelum pulang ke rumah, aku sudah memasukkan modem itu ke dalam ransel kerjaku. Setelah itu aku pulang, dan baru menyadari nya beberapa menit setelah berada di rumah.
Bukan hal itu yang ingin aku sampaikan, tapi lah mengenai modem ku yang pergi tanpa pesan. Sudah 2 hari aku mencari ke-sana ke-mari, tak bertemu jua aku dengan nya. Apakah aku pernah men-dzolimi modem ku atau bagaimana-lah sehingga ia pergi tak berpamit. Se-ingat ku, dari tempat kerja, sebelum pulang ke rumah, aku sudah memasukkan modem itu ke dalam ransel kerjaku. Setelah itu aku pulang, dan baru menyadari nya beberapa menit setelah berada di rumah.
Aku bukan tidak menanyakan dan berusaha mencari lagi, dimana gerangan modem itu berada. Setelah menelpon teman dan menanyakan ttg modemku yang hilang, apakah beliau bisa mencarinya ? “ya” kata temen ku, “sebentar nelpon lagi yaa, aku cari-kan dulu. Tadi deby ada dimana aja ?” tanya temen ku lagi. “oh, iya. Aku tadi sempat masuk di ruang kesiswaaan lagi, selain itu aku hanya ada di ruangan bendahara, selebihnya di koperasi, tapi masa iya di koperasi. Ya udah nanti aku telpon lagi yaa”. Setelah beberapa menit, aku telpon lagi ke temen yg tadi, dan beliau mengatakan kalau tidak bertemu dgn modem yang hilang itu. Aku sampai balik lagi ke tempat kerja, dan mencari dan terus mencari keberadaan modem itu di tempat2 yang sempat ku mampir di tempat kerja. Hasilnya nope, aku tidak ketemu dgn modem tersebut.
Senin harinya aku bertanya lagi ke teman2 lain yang ada di tempat kerjaku. Sama saja, mereka tidak tahu menahu ttg masalah ini. Akhirnya aku bikin kesimpulan sendiri, kalau modem itu hilang atau keselip di tempat yang entah dimana adanya. Dan berjanji pada diriku sendiri, untuk membeli modem dan kartu baru setelah gajian nanti :D .
Jadi juga aku membeli modem baru beserta sim card nya. Modem ber-merk “prolink” yang sama dengan modem ku sebelumnya, hanya berbeda warna leres nya, kalau dlu berwarna pink, ini berwarna orange, masih sama lagi dengan warna hitam yang dominan. Bagaimana dengan sim card nya ? ternyata yang ini berbeda rupanya. Kalau sebelumnya aku menggunakan kartu “hallo” kali ini dari toko yang menjual modem baru tersebut, hanya punya kartu “simpati”. Ya udah, akhirnya dengan harga 70ribu rupiah, “simpati” menyatu dengan modem prolink ini.
Dua hari menggunakan kartu “simpati” ini, aku terkaget2 dengan kecepatan koneksi nya. Aku sempat cerita ke teman kerja ku, tapi apa katanya “cepat nya hanya sebentar aja tuh, aku pakai nya seminggu cepat, tapi setelahnya lambat sekali, kuota nya habis” kata temen ku. Aku yang lagi berbahagia dengan modem baruku hanya berkata di benak ku “ah, masa sih. Lihat nanti aja deh”.
Setelah 2 hari yang nyaman, aku merasa ada yang berbeda dengan modem baru ku ini. Bukan, sepertinya bukan salah modem nya, tapi sim card nya. Oh, benar lah apa yang sudah menjadi pelaku sejarah, maksud ku yang punya pengalaman menggunakan modem dan kartu yang sama di awal2 pembelian. Terbukti lah apa yang dia katakan. Walau pun lola tapi aku masih bisa internet-an koq, tapi dengan sedikit geregetan dengan koneksinya. Setiap open new window/tab, sepertinya beberapa link pada rebutan koneksi. - _ - ‘
Oh, bagaimana-lah ini. I’m so confused. What should i do ? do i must change my sim card to using the first i have sim card ? or i still want to use my “simpati”. Karena aku masih sayang dengan tulisan di package nya “unlimited selama 3 bulan”. Huhuhu.. atau aku ke grapari aja, ngurus balik sim card yang dlu, katanya sih bisa. Trus yang unlimited 3 bulan bagaimana ? huufft. Aku fikir ini semua terjadi karena faktor ke-tidak-sabaran-an. So .. lihat apa yang terjadi, terjadilaah . .
Senin harinya aku bertanya lagi ke teman2 lain yang ada di tempat kerjaku. Sama saja, mereka tidak tahu menahu ttg masalah ini. Akhirnya aku bikin kesimpulan sendiri, kalau modem itu hilang atau keselip di tempat yang entah dimana adanya. Dan berjanji pada diriku sendiri, untuk membeli modem dan kartu baru setelah gajian nanti :D .
Jadi juga aku membeli modem baru beserta sim card nya. Modem ber-merk “prolink” yang sama dengan modem ku sebelumnya, hanya berbeda warna leres nya, kalau dlu berwarna pink, ini berwarna orange, masih sama lagi dengan warna hitam yang dominan. Bagaimana dengan sim card nya ? ternyata yang ini berbeda rupanya. Kalau sebelumnya aku menggunakan kartu “hallo” kali ini dari toko yang menjual modem baru tersebut, hanya punya kartu “simpati”. Ya udah, akhirnya dengan harga 70ribu rupiah, “simpati” menyatu dengan modem prolink ini.
Dua hari menggunakan kartu “simpati” ini, aku terkaget2 dengan kecepatan koneksi nya. Aku sempat cerita ke teman kerja ku, tapi apa katanya “cepat nya hanya sebentar aja tuh, aku pakai nya seminggu cepat, tapi setelahnya lambat sekali, kuota nya habis” kata temen ku. Aku yang lagi berbahagia dengan modem baruku hanya berkata di benak ku “ah, masa sih. Lihat nanti aja deh”.
Setelah 2 hari yang nyaman, aku merasa ada yang berbeda dengan modem baru ku ini. Bukan, sepertinya bukan salah modem nya, tapi sim card nya. Oh, benar lah apa yang sudah menjadi pelaku sejarah, maksud ku yang punya pengalaman menggunakan modem dan kartu yang sama di awal2 pembelian. Terbukti lah apa yang dia katakan. Walau pun lola tapi aku masih bisa internet-an koq, tapi dengan sedikit geregetan dengan koneksinya. Setiap open new window/tab, sepertinya beberapa link pada rebutan koneksi. - _ - ‘
Oh, bagaimana-lah ini. I’m so confused. What should i do ? do i must change my sim card to using the first i have sim card ? or i still want to use my “simpati”. Karena aku masih sayang dengan tulisan di package nya “unlimited selama 3 bulan”. Huhuhu.. atau aku ke grapari aja, ngurus balik sim card yang dlu, katanya sih bisa. Trus yang unlimited 3 bulan bagaimana ? huufft. Aku fikir ini semua terjadi karena faktor ke-tidak-sabaran-an. So .. lihat apa yang terjadi, terjadilaah . .
Tapi2, tak mengapalah aku bisa menggunakan unlimited pulsa internet selama 3 bulan. Sampai tulisan ini terbit di blog, aku masih juga bingung dengan ke-2 kartu ini, karena aku gk terbiasa menggunakan banyak kartu :D cukup 4 atau 5 kartu saja. He2, sampai kartu atm kali yaa ..
Jadi, hikmah dari hilang nya modem ku kali ini, Apa kah karena . . . .
a. Ini sebuah teguran untuk ku yang rada2 adicted cyber, agar dapat mengurangi jam online
b. Memang sudah tanda2 harus punya modem baru, iya.. perlu
c. Modem yang lama harus di musnahkan karena sudah tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan
Modem yang lama pergi karena telah di dzolim-i *maafkan akuu
Yah, mungkin para pembaca bisa memilih jawaban yang paling benar dari ke empat pilihan ganda di atas, semoga tidak salah dalam memilih jawaban , tidak pakai hitung kancing apa lagi nyontek . . he2.
Ya udah, begitu aja. :)
0 komentar:
Posting Komentar