11.15.2013


Liburan semester ini guru2 SDIT Ulul Albab mengadakan tour ke Derawan Island. Sebuah destinasi kelas dunia yang kerap menjadi buah bibir dikalangan pecandu keindahan bawah laut. Hari itu Rabu, tangggal 26 Juni 2013 pagi semua guru2 yang mengikuti tour ke Derawan Island sudah harus berada di pelabuhan Tengkayu Tarakan untuk bersiap2 berangkat ke Derawan Island dengan menggunakan Speedboat yang sudah di charter khusus untuk perjalanan tour Derawan – Tarakan. Check in time - Tepat pukul 8 pagi waktu Indonesia Tengah, speedboat yang membawa kami menuju derawan island berlabuh menuju kepulauan Berau atau Tanjung Redeb.





Kepulauan Derawan merupakan salah satu dari 5 rangkaian pulau yang saling berkaitan di daerah kabupaten Berau. Derawan yang artinya perawan atau gadis, sangalaki yang artinya anak laki2, kakaban yang artinya kakaknya bisa juga memeluk , maratua yang artinya mertua dan mamaki yang artinya mamak/ ibu.

Sekedar info untuk perjalalanan reguler dari pulau selain Tarakan, sebaiknya tidak mengambil jalur Tarakan terlebih dahulu melainkan langsung saja ke Bandara Juata Kalimaru Berau atau dari pulau luar Tarakan langsung menuju ke pulau Berau, karena untuk perjalanan wisata ke Derawan, Tarakan hanya menyediakan jasa tour sehingga untuk perjalanan transportasi Tarakan-Berau belum ada speed boat yang langsung menuju ke daerah tersebut.

Sebelum dan saat speedboat melaju menuju ke pulau Derawan, Berau, kondisi cuaca pagi itu sedang hujan deras dengan gelombang yang cukup besar. Beberapa diantara kami, ada yang mabuk laut sehingga kepala menjadi pusing, atau sampai muntah2 karena gelombang yang cukup besar tadi. Perjalanan dari pulau Tarakan ke pulau Derawan, pagi ini menghabiskan waktu sekitar 5 Jam perjalanan laut. So, bersabar di speedboat dengan keadaan yang ada sambil mendengarkan murottal atau lagu2 yang ada di hp. Akan tetapi, ketika speedboat hampir merapat ke dermaga pulau Derawan, saat guide perjalanan kami mengatakan bahwa kita sudah sampai di pulau Derawan, kelelahan perjalanan terbayar saat melihat air laut di pulau Derawan yang bergradasi warna Biru, Hijau, dan putih disertai bening dan segarnya air laut pulau Derawan. Fresh mata memandang dan sangat takjub sekali dengan keindahan laut pulau Derawan sembari melafalkan kebesaran Ilahi Rabbul Alamin..Subhanallah walhamdulillah Allahu Akbar, Indahnya Alam ciptaanMu Ya Rabb.




Kami meninap di Mirroliz Pelangi Cottage dengan fasilitas air bersih, listrik, kipas/ ac, spring bed dan juga televisi. Cottage ini colourful sesuai dengan namanya, memiliki cafe dan kolam kecil tempat wisatawan bersantai atau sekedar ngobrol2 di cafe sembari menikmati panorama laut pulau Derawan. Jika melihat lautnya, kita bisa menyaksikan Penyu-penyu yang hilir mudik di sekitar perairan Derawan. Kami menginap selama 3 hari 2 malam di cottage ini.














Hari pertama tiba di pulau Derawan, beberapa jam beristirahat di cottage, barang-barang sudah tersusun rapi, dan tentunya sudah menikmati makan siang pertama di pulau derawan, dengan menu ikan bakarnya. Sorenya langsung nyebur di tepi pantai pulau Derawan. Airnya yang bening dan jernih sehingga terumbu karang dan ikan2 kecil tampak dari permukaan air laut.




Pulau Derawan memiliki perkampungan penduduk, yaitu kampung Derawan, daerahnya bersih dan penduduknya cukup ramai belakangan ini. Disepanjang perjalanan, jika terasa haus dan lapar, tidak perlu khawatir karena terdapat warung2 yang menyediakan es kelapa muda juga bakso maupun pisang goreng sampai fresh sea food.. terasa yuummy dan harganya juga tidak mahal. Selain itu, juga terdapat banyak sekali penduduk yang berjualan cinderamata khas pulau Derawan, selain penduduk juga terdapat toko cinderamata serta jasa penyewaan losmen (home stay) serta peralatan dan keperluan diving, snorkling. Semakin menyusuri perkampungan dan melihat sekitar pulau derawan, juga terdapat resort dan cafe dugong serta bananaboat.






Hari kedua berada di pulau Derawan, cuaca cerah langit biru hati pun riang gembira, pagi ini kami akan berangkat menuju pulau Maratua dan Kakaban, 2 rangkaian pulau di sekitar pulau Derawan. Usai sarapan pagi dengan menu pembuka ba’pao dan teh hangat dilanjutkan dengan menu nasi goreng dan juga air mineral. Check In Time – Jam 8 pagi speedboat melaju selama +1 Jam perjalanan laut menuju ke pulau Maratua.





Maratua juga memiliki resort dan dermaga yang hanya dapat disinggahi oleh orang-orang yang menginap di resort tersebut. Berhubung kami tidak menginap di resort Maratua Island, guidenya memberikan 2 pilihan, setibanya kami di Maratua Island. Gelombang saat itu cukup besar juga tapi tidak separah perjalanan Tarakan – Derawan disertai durasi 5 jam yang membuat beberapa orang rada trauma dengan perjalanan laut. Speedboat kami tidak dapat merapat di bibir pantai pulau Maratua disebabkan air yang mulai surut. Kapten speedboatnya udah mencoba untuk merapat namun tidak beruntung sehingga 1 kipas mesin speedboatnya patah. Setiap penumpang speedboat tentunys wajib mengenakan pelampung selama perjalanan laut. Meskipun demikian, kami (yang tidak bisa berenang) tetap merasa takut memilih pilihan pertama. Pilihan pertama untuk dapat menginjakkan kaki di pulau Maratua yaitu, nyebur di laut yang tidak begitu dalam namun juga tidak dangkal, sedangkan pilihan ke 2, bagi yang tidak ingin nyebur maka tinggal di speedboat dengan gelombang yang cukup memabukkan.



Sekitar 15 menit menunggu, mungkin karena iba akhirnya ada pilihan ke3, pertolongan datang juga bagi orang-orang yang bersabar J , nasib lagi berpihak pada kami yang tidak bisa berenang, 1 buah speedboat kecil digunakan untuk meng-evakuasi kami agar dapat meninggalkan jejak di pulau Maratua. Pasirnya sangat putih, yaitu pecahan karang halus. Airnya juga jernih dan bergradasi warna biru, hijau dan putih, dipadukan dengan awan biru putih dilangit siang Maratua. Maratua objek wisata yang tidak memiliki pemukiman penduduk layaknya di pulau Derawan jadi keadaan pantainya masih sangat bersih dan natural, berbeda dengan pantai pulau Derawan yang sudah mulai terdapat sampah2 dari hasil aktifias masyarakatnya, terlihat dibeberapa tepi pantai pulau Derawan. Dipenghujung siang yang panas, panggilan lapar setelah Sekitar 2 jam bermain air. Guide sudah menyediakan makan siang dengan menu nasi bungkus lauk ikan bumbu serta sayur tumis. Yuuummy. Perjalanan kembali ke speedboat berikutnya, tidak perlu khawatir lagi bagi yang tidak tau berenang karena ternyata aman menggunakan pelampung. :)





Destinasi selanjutnya adalah ke pulau Kakaban, sebuah pulau yang tidak berpenghuni. Kakaban memiliki danau yang tersembunyi dibalik bukit, danau yang exotic dan fantastic. Danau Kakaban terbentuk dari sebuah pulau karang berbentuk cincin yang disebut atol. Umumnya, daratan atol yang muncul ke permukaan laut berukuran sempit dan melingkar. Di tengah atol terdapat semacam kolam berisi air laut



Adanya pergerakan lempeng kulit bumi dan berbagai aktifitas geologi yang kompleks di pesisir timur Kalimantan, menyebabkan karang atol perlahan-lahan mengalami pengangkatan setinggi 40-60 m di atas permukaan laut. Akibatnya, air laut yang berada di tengah atol pun terjebak dan tidak dapat keluar lagi. Terbentuklah sebuah danau yang penampakannya seolah-olah dipeluk oleh daratan yang ada disekelilingnya. Dari penampakan itulah pulau dan danau ini mendapatkan namanya: “Kakaban”. Dalam bahasa daerah setempat “kakaban” berarti “memeluk”.




Menurut Massin dan Tomascik (1996), danau atau laguna yang airnya terjebak dan tidak memiliki hubungan dengan air dengan laut di sekitarnya (melalui permukaan) seperti Danau Kakaban, tergolong jarang ditemukan di alam. Meskipun terisolir, Danau Kakaban masih tetap mempertahankan karakternya sebagai danau berair asin/payau, sebab di dasar danau terdapat berbagai macam lubang, terowongan, gua atau retakan kecil yang memungkinkan pertukaran air danau dengan lingkungan laut di sekitarnya. Danau Kakaban dideteksi memiliki pasang surut sekitar 11-19 cm. Sedangkan perairan laut di sekitar pulau Kakaban memiliki pasang surut hingga 2,5 – 3 meter (Kott 1995, Tomascik, 1996).Danau yang memiliki ciri seperti diuraikan di atas, oleh Holthuis (1973) digolongkan sebagai danau anchialine.

Untuk dapat sampai di Kakaban Lake, ada 2 jalur yang bisa ditempuh. Jalur pertama dengan mendaki tebing yang terjal (tebing sudah dilengkapi dengan tangga darurat sekali, hanya tangga kayu yang melintang dari puncak sampai dasar tebing). Dan jalur kedua melewati gua kecil yang terdapat di dasar tebing Kakaban. Arus air didalam gua tersebut lumayan deras, sehingga dianjurkan agar tidak sendirian melewati jalur ini, melainkan bersama guide yang mengetahui keadaan di jalur ini. Terumbu karang, bintang laut dan beberapa species laut lainnya terlihat sangat jelas dari permukaan air disebabkan air nya sangat bening dan jernih. Kurang lebih 1 jam kami berendam di air danau Kakaban, ada yang sambil snorkling ada juga yang tidak ingin kehilangan moment dengan mengabadikan gambar di tempat yang sangan exotic dan fantastic ini. Merasa seperti di film2 yang menyajikan surga dunia berupa pemandangan alam yang sangat menakjubkan. Subhanallah.. tidak lupa kami ber-atraksi di danau dengan membentuk lingkaran dan juga permainan air lainnya, sangat seru dan menyenangkan.




Berenang diantara ubur-ubur tak bersengat tentulah menjadi pengalaman mengesankan yang layak untuk dicoba. Namun sayang, karena saat kami berada di danau Kakaban ini, guide nya mengatakan bahwa sedang tidak musimnya ubur-ubur sehingga kami tidak melihat 1 pun ubur-ubur yang biasa memenuhi danau Kakaban ini.

Saat ini danau Kakaban yang menjadi bagian dari kepulauan Derawan telah dimasukkan sebagai salah satu daerah kawasan konservasi laut di kabupaten Berau dan diusulkan sebagai salah satu situs warisan dunia. Sebagai salah satu daerah tujuan wisata, danau Kakaban yang unuk dan langka ini pun banyak diminati turis mancanegara.

Derawan trip has completed : saatnya pulang. It’s so amazing trip in this year :) alhamdulillah..

Referensi :
http://dody94.wordpress.com/2010/10/19/kakaban-danau-ubur-ubur-yang-unik-dan-langka/