4.29.2011

Tebarkanlah senyummu wahai saudaraku
Hapuskanlah kebencian dihatimu
Tegakkan keadilan songsong kejayaan
Menuju kesejahteraan

Dikala sedih menyejukkan hati
Dikala senang membawa ketenangan



Tersenyumlah wahai saudaraku
Hapuskanlah s’gala kebencian hatimu ..
Tersenyumlah wahai saudaraku
Ikatkanlah ukhuwah dengan senyummu

"sewarna"

• Nb. Jangan senyum2 sendiri tanpa sebab yang jelas yaaak :D

4.26.2011

Tafakur ku ... by someone, somewhere

Dengan segenap cinta aku kirimkan untuk:

Ummahatul mu'minin
Akhwat nan tengah menggapai mardhatillah
Perempuan yang rindukan derajat sholihah
Ikhwafillah disetiap jengkal bumi Allah

Sahabat,
Kita pernah bersimpuh dihadapan-Nya,
menyusun sujud pada debu-Nya yang gelap.
Kita sulam kata pinta, kita rangkai kalimat do'a,
mohon agar dalam hidup ini kita diberikan segalanya yang terbaik,
agar Ia tunjuki kita jalan yang lurus,
istiqomah ditengah fitnah, sabar ditengah makar,
ikhlas menghadapi hidup yang keras.
Kemudian air mata kitapun mengalir
membasahi malam, sunyi, sepi

Sahabat,
Namun hari ini kita lupa lagi dengan sebait pinta
yang pernah meluncur deras dari lisan kita yang penuh dosa.
Lupa akan arti kehidupan, lupa akan perjumpaan dengan-Nya,
lupa akan azzam yang sudah lama tertanam,
lupa akan suatu hari dimana kelak tak sebaitpun
doa akan didengarkan-Nya, tak sejuruspun sujud ada artinya,
tak ada arti setiap tangis yang meringis.
Kita kembali lupa, entah apa penyebabnya,
tanyakan pada hati kita yang paling dalam,
apa yang terjadi dalam diri kita,
kenapa kita senantiasa mengingkarinya.

Sahabat,
Beberapa waktu yang lalu aku habis kembali
dari ta'ziah, ayah temanku meninggal karena sebuah kecelakaan.
Ia seorang dokter, kerjanya sehari-hari adalah memberikan
proteksi medis kepada manusia, minimal memberikan saran preventif
terhadap berbagai macam penyakit penyebab kematian.
Namun akhirnya protektor itupun tak mampu memproteksi dirinya atas sesuatu yang pasti akan terjadi pada diri setiap jiwa.
Ia akan menyambar siapa saja, raja dunia atau makhluk papa,
lalu bagaimana dengan diri kita!!!
Orang lain punya bekal, sedangkan kita, kita punya apa?
Menangislah memikirkan ini sahabat

Sahabat,
Kehidupan yang kita lalui ini,
sangatlah tidak berarti masihkah tak mengerti,
masihkah pura-pura tuli, ada kehidupan setelah ini !!!
Bila wajah pucat kaku itu adalah wajah kita,
bila tubuh lemah yang terbujur itu adalah tubuh kita,
bila tangis itu adalah tangis melepas kita,
apa yang akan kita lakukan? kepada siapa kita kembali kalau bukan
kepada Rabb yang jiwa kita ada dalam genggaman-Nya.

Sahabat,
masihkah kita pantas menengadahkan tangan,
setelah sekian banyak mungkir kita lakukan,
setelah seribu dusta kita ucapkan.
Masihkah kita berani mengangkat wajah yang kelam ini di hadapan-Nya setelah olok-olok ayat-Nya kita pertontonkan, masihkah kita berani sahabat ?

Sahabat,
Kemana kaki lemah ini hendak melangkah,
kemana jiwa yang resah ini kita papah,
kemana hati yang sombong ini kita gotong, kemana dosa-dosa ini kita bawa, kemana lagi kita bawa sahabat, jika Rabb telah murka. Kepada penguasa duniakah kita mengadu, atau kita kembali lagi kepada-nya.
Mengeja lagi sebait doa yang mungkin lidah kita sudah kelu mengulangnya,
mari kita coba lagi melantunkannya, mudah-mudahan Rabbi berkenan menerima pengampunan kita.

Sahabat,
Kembalilah pada-Nya, pada Rabbi yang telah memberi kita rezeki.
sebelum kita benar-benar mengakhiri dunia ini.
Titipkanlah kerinduan pada malam,
sampaikan padanya jangan pernah merenggang,
agar senantiasa bisa kita menikmati sepertiga malam,
untuk sampaikan pesan agar hidup kita berlimpah iman.

Sahabat,
Tiada guna penyesalan, masih ada waktu,
mari kita sama-sama perbaiki diri, benahi hati, sucikan jiwa.
Tuailah ibrah dalam setiap kejadian.
Mari melangkah kedepan kita sambut hari esok penuh ceria,
lukislah prestasi, gapailah kemajuan, detik ini,
besok ataupun nanti, hari-hari kita harus penuh prestasi.
Kelak nanti akan kita temui kehidupan yang indah,
diridhoi, diberkahi, tidak saja di dunia tapi juga di akhirat nanti.

Sahabat,
Kita adalah mata pena yang tajam, yang siap menuliskan kebenaran.
Kita adalah panah-panah terbujur, yang siap dilepaskan dari busur

Allah, aku hadapkan wajah kuyu ku kehadapan-Mu.
Aku mohon ampunan atas segala khilaf.
Aku menyadari bahwa aku sangat lemmah dan senantiasa tergantung pada-Mu.
Rabbi, anugerahillah aku ketaatan kepada-Mu sepanjang hayat ku.
Tunjukilah aku kepada sesuatu yang membuat Engkau ridho kepada ku,
dan lindungilah aku dari segala sesuatu yang menyebabkan terbitnya murka-Mu pada ku.

Rabb,
Aku ketuk pintu taubat-Mu, ampuni kasat-kasat dosaku.
Leraikanlah aku dari tamak dunia dan dominasi ambisi.
Lepaskan aku dari sesak durjana dan nafsu amarah yang hanya akan mengurangi kemuliaanku dihadapan-Mu. Rabbi, tiada Tuhan selain Engkau, terangilah hatiku dengan cahaya-Mu yang tiada pernah pudar, lapangkanlah dada-dada ku dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawaqal pada-Mu.

Rabbana,
Jangan jadikan tafakur ku ini hanya sebatas rangkaian kata dan penghias lisan ku. Jadikanlah ia hijab yang tangguh dan kaca yang bening ditengah pertarungan yang haq dan batil dalam hidupku yang sennatiasa aku hadapi dalam setiap tarikan nafas ku. Sulit ku bertahan, jika tidak aku perbaharui terus perjanjian ku dengan-Mu.
Sulit aku tenang, jika tidak selalu ku sebut nama-Mu dalam muhasabah harian ku.




taken from milis .., unicom * menjejak dunia maya diawal2 semester perkuliahan ..

4.11.2011

Ku tau disetiap langkah pagi
Ia meletakkan segunung harapan
Ia mengayuh langkahnya menuju cinta hati
Ia perempuan tak biasa

Ia mengayuh harapan dalam tantangan
Ia harapan benih-benih yang ditanamkan
Ia menularkan ilmu tanpa mengenal waktu
Ia perempuan tak biasa

Ia perempuan tak biasa mengeluh
Ia perempuan tak biasa merengek
Ia perempuan tak biasa mengumpat
Ia perempuan tangguh




Taken From Ummu Ukasyah