3.10.2010

Mungkin kita hanya sekedar makin sering terlambat.
Mungkin kita juga sekedar sering lupa. Atau cuma sedikit
bertambah lalai. Atau mungkin cuma sekedar makin enteng
untuk tidak terlibat. Bisa juga semacam ketenangan
dalam kealpaan.

Dan tentu kita tidak menyebutnya sebagai Futur….
bisa jadi, kita cuma sedikit malas. Di mana dengannya,
dalih kita menjadi agak banyak dan bervariasi. Atau kita
hanya semacam sedikit pilih - pilih tugas. Adaagak banyak tugas yang kita rasa sudah tidak pantas (lagi) kita kerjakan.
Dan kita juga tidak menyebutnya sebagai Futur….

Mungkin kita cuma sedikit terganggu. Kita haya sedikit agak terganggu dalam tilawah, atau dalam puasa atau mungkin lainnya. Sebenarnya tidak berat, cuma sekedar agak sulit menikmatinya.
Dan kita memang sulit mendefenisikannya sebagai Futur….

Kita mungkin cuma semacam bosan. Atau sekedar ingin melongokkan kepala keluar sana. Atau kita cuma kaget kecil - kecilan. Atau sedikit silau. Atau bahkan, sedikit lebih ringan daripada itu.
Dan sulit bagi kita untuk menyebutnya Futur….

Atau kita cuma sedikit tersadarkan. Pada realitas keluarga kita. Anak dan isteri kita. Rumah dan keluarga kita. Atau sedikit menghitung - hitung realitas sosial kita.
Dan tentu saja itu buka Futur….

Bisa juga kita cuma sekedar melihat tikungan sejarah. Ada Yang berbeda didepan sana. Dan semacam sedang sedikit membuat apresiasi. Atau (paling tidak) semacam antisipasi. Tidak lebih dari itu.
(Mungkin) itu juga bukan Futur….

Dari buku " Sudahkah kita tarbiyah? "
Karya Eko Novianto

3.09.2010

1. Perhatian Nabi SAW yang sangat besar
Begitu besar perhatian beliau terhadap ql sampai kedua kakinya pernah bengkak. Beliau senantiasa bersungguh-sungguh dan berusaha keras untuk melakukan ql. Aisyah RA. meriwayatkan bahwa Nabi SAW pernah melakukan ql sampai kedua kakinya bengkak. Lalu Aisyah bertanya “Mengapa engkau lakukan ini, Rasulullah. Bukankah Allah SWT telah mengampuni semua dosamu yang telah lalu maupun yang akan dating?
” Beliau menjawab, “Tidak bolehkah aku menjadi seorang hamba yang pandai bersyukur?”

2. Salah satu penyebab masuk surga
“Wahai manusia, sebarkanlah salam, berikanlah makanan, sambunglah tali silaturahim, dan kerjakanlah shalat pada malam hari ketika orang-orang sedang terlelap, niscaya kalian akan masuk surga dengan selamat” Ibnu Majah .

3. Pangkat derajat di kamar-kamar surga
“Disurga itu terdapat beberapa ruangan yang bagian luarnya bisa terlihat dari bagian dalam, dan bagian dalamnya bisa dilihat dari bagian luar. Ia disiapkan oleh Allah untuk orang yang memberikan makanan, melembutkan ucapan, senantiasa berpuasa (sunnah), menyebarluaskan salam, serta mengerjakan shalat pada malam hari ketika orang-orang sedang terlelap” Ahmad

4. Mendatangkan rahmat & surga Allah [ 51 : 17 - 18 ]
17. Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam.
18. Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar.

5. Mendatangkan pujian Allah [ 25 : 64 ]
Allah SWT memuji orang2 yg melakukan ql. Mereka digolongkan sebagai hamba yang selalu berbuat kebaikan dan mendapat kasih-sayang-Nya.
64. Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka[1072].
[1072] maksudnya orang-orang yang sembahyang tahajjud di malam hari semata-mata Karena Allah.

6. Kesaksian dari Allah [ 32 : 15 – 16 ]
15. Sesungguhnya orang yang benar benar percaya kepada ayat ayat kami adalah mereka yang apabila diperingatkan dengan ayat ayat itu mereka segera bersujud[1192] seraya bertasbih dan memuji Rabbnya, dan lagi pula mereka tidaklah sombong.
16. Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya[1193] dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa apa rezki yang kami berikan.

[1192] maksudnya mereka sujud kepada Allah serta khusyuk. Disunahkan mengerjakan sujud tilawah apabila membaca atau mendengar ayat-ayat sajdah yang seperti ini.
[1193] maksudnya mereka tidak tidur di waktu Biasanya orang tidur untuk mengerjakan shalat malam.


7. Allah membedakan mereka dari yang lain (yg ql dan yang tidak ql) [ 39 : 9 ]
9. (apakah kamu Hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.

8. Sebagai penghapus dan pencegah dosa
“Hendaklah kalian membiasakan qiamulail. Sebab ia merupakan kebiasaan orang-orang saleh sebelum kalian, sebagai media pendekatan diri pada Rabb kalian, sekaligus sebagai penghapus dan pencegah perbuatan dosa” At-Tirmidzi

9. Shalat yang paling afdal setelah shalat fardhu
“Puasa yang paling afdal setelah Ramadhan adalah puasa Muharram, dan shalat yang paling afdhal setelah shalat wajib adalah shalat malam” Muslim

10. Menjadi kemuliaan orang mukmin
Jibril berkata, “Muhammad, kemuliaan orang mukmin itu adalah qiamulail, dan kehormatannya adalah ketidakbutuhannya pada manusia” Al-Hakim Jilid IV

11. Membuat iri orang yang tidak melakukannya (dikarenakan keagungan pahala ql itu lebih baik dari dunia & seisinya)
“Sikap iri ini hanya dibolehkan terhadap dua hal: (1) terhadap orang yang diberi (kemampuan membaca dan memahami) al-qur’an oleh Allah kemudian dia membacanya (dalam shalat) ditengah malam dan siang hari; (2) terhadap orang yang dikaruniai harta oleh Allah lalu ia menafkahkannya ditengah malam dan disiang hari” Muslim
“Sikap iri itu hanya dibolehkan terhadap dua hal: (1) terhadap orang yang dikaruniai harta oleh Allah lalu ia menafkahkannya dalam kebenaran; (2) terhadap orang yang diberi (kemampuan memahami al-Qur’an) oleh Allah, lalu ia mengambil keputusan dengan berpedoman padanya juga mengajarkannya” Mutafaq ‘alaih: al-Bukhari

12. Ibarat ghanimah yang amat besar (Bacaan al-Qur’an dalam ql ibarat harta rampasan perang yang amat besar)
“Orang yang membaca 10 ayat itu tidak akan ditetapkan sebagai orang yang lalai. Orang yang membaca seratus ayat itu akan ditetapkan sebagai orang yang tunduk, dan orang yang membaca seribu ayat itu akan ditetapkan sebagai orang yang mendapatkan pahala berlimpah” Abu Dawud
“Tiga Ayat yang dibaca oleh salah seorang diantara kalian didalam shalat itu lebih baik daripada tiga ekor unta yang besar dan gemuk” Muslim

Dari buku Panduan Shalat Sunnah & Shalat Khusus
Karangan Dr. Sa’id bin Ali bin Wahaf al-Qahthani
Penerbit Almahira