8.08.2009

Dear deary… Aku benci kondisi seperti ini, seharian semalam mengurung diri dirumah, sambil berlindung dibalik selimut... apa kabar anak2 d SDIT ya… tadi sempat nitip pesan ke bapak buat nganterin tugas di SD, sebagai pengganti pertemuan yang tidak aq lakukan di hari ini.

Belum lagi tugas administrasi, kasian kepsek n temen2 jadi terepotin dengan izin na diriku.

Ya Latief… ya ghofur, ya Rahman, ya Rahim, kufur nikmat kah aku, menggunakan waktu2 yang harus na bermanfaat dengan aktifitas yang sia2… Ada banyak amanah yang harus diselesaikan, tapi… Aku benci sekali kondisi ku hari ini…


Malam na sempat ke dokter Edi Alhamdulillah beliau dah ada, btw pasienna dah banyak yang ngantri, alhasil menunggu … ternyata membosankan, apalagi dengan kondisi yang tidak fit, kelupaan bawa jaket n maghrib pula.

Aduh…. sakit na, mata berair, hidung mampet, badan demam, batuk pula… semoga ini bentuk kasih sayangMu pada hamba untuk membersihkan diri ini dari debu-debu dosa…. Astaghfirullah, gk kerasa jadi banyak mengeluh diri ini.

Tersenyum lah Deb..,
Seindah senyum sang mentari
buang semua prasangkamu,
berusahalah dan berdoa agar
Allah memudahkan kebaikan untukmu Deb..
Yakinlah kamu bisa melalui semua itu.

Syafakillah ya Deb …
Semoga Allah memberikan kesembuhan padamu
bersama dengan gugurnya dosa-dosamu.
Gunakanlah waktu sakitmu
sebagai waktu untuk beristirahat fisik,
sejenak dari berbagai aktifitasmu.

Bukankah Allah memberikan nikmat kepada mu
sesuai dengan porsi yang sudah ditetapkanNya.
Bukankah Islam mengajarkan kepada kita
untuk dapat menerima kondisi itu,
tanpa harus mengabaikan ibadah kepadaNya.

Buang segala keluh kesah yang masih menghiasi lisanmu y Deb.
Bukankah ibadah juga dapat dilakukan dalam segala kondisi.
Nikmatilah sesuatu itu sesuai dengan porsinya.
Hidup terlalu indah untuk tidak dinikmati.
Hidup juga terlalu singkat untuk tidak kita maknai
Kuatkan dan Rahmati diri ini ya Robb.

Tarakan City, 29 Juli 2009