3.10.2010

Mungkin kita hanya sekedar makin sering terlambat.
Mungkin kita juga sekedar sering lupa. Atau cuma sedikit
bertambah lalai. Atau mungkin cuma sekedar makin enteng
untuk tidak terlibat. Bisa juga semacam ketenangan
dalam kealpaan.

Dan tentu kita tidak menyebutnya sebagai Futur….
bisa jadi, kita cuma sedikit malas. Di mana dengannya,
dalih kita menjadi agak banyak dan bervariasi. Atau kita
hanya semacam sedikit pilih - pilih tugas. Adaagak banyak tugas yang kita rasa sudah tidak pantas (lagi) kita kerjakan.
Dan kita juga tidak menyebutnya sebagai Futur….

Mungkin kita cuma sedikit terganggu. Kita haya sedikit agak terganggu dalam tilawah, atau dalam puasa atau mungkin lainnya. Sebenarnya tidak berat, cuma sekedar agak sulit menikmatinya.
Dan kita memang sulit mendefenisikannya sebagai Futur….

Kita mungkin cuma semacam bosan. Atau sekedar ingin melongokkan kepala keluar sana. Atau kita cuma kaget kecil - kecilan. Atau sedikit silau. Atau bahkan, sedikit lebih ringan daripada itu.
Dan sulit bagi kita untuk menyebutnya Futur….

Atau kita cuma sedikit tersadarkan. Pada realitas keluarga kita. Anak dan isteri kita. Rumah dan keluarga kita. Atau sedikit menghitung - hitung realitas sosial kita.
Dan tentu saja itu buka Futur….

Bisa juga kita cuma sekedar melihat tikungan sejarah. Ada Yang berbeda didepan sana. Dan semacam sedang sedikit membuat apresiasi. Atau (paling tidak) semacam antisipasi. Tidak lebih dari itu.
(Mungkin) itu juga bukan Futur….

Dari buku " Sudahkah kita tarbiyah? "
Karya Eko Novianto

0 komentar: